Archive for March, 2014


INFERTILITAS DENGAN PROBLEM INFEKSI PADA LAKI-LAKI

Wah, infeksi bisa menyebabkan problem infertilitas, Dok?

Secara garis besar, adanya infeksi atau inflamasi pada kelenjar asesoris reproduktif laki-laki dapat berimbas pada kemampuan fertilitas. Secara logika, akibat proses infeksi dan inflamasi, konsentrasi sitokain dan ROS yang meningkat, akan menyebabkan abnormalitas membran sperma dan bahkan DNA sperma. Untuk DNA, sudah kita bahas sekilas pada tulisan Uji Fragmentasi DNA direk.

Keberadaan ROS dalam proses infertilitas yang disebabkan infeksi, akan berimbas pada metode terapi. Terapi antibiotik saja sering tidak cukup mengembalikan fungsi kelenjar asesoris, tapi dibutuhkan suplemen antioksidan dan bahkan teknologi reproduksi berbantu (TRB) atau yang sering kita kenal sebagai bayi tabung untuk mengatasi problem infertilitas yang muncul.

Walah, sampai harus bayi tabung ya. Kok, bisa infeksi Dok?

Pada dasarnya, sistem urogenital laki-laki jauh lebih bagus dalam hal pertahanan terhadap infeksi, dibandingkan perempuan. Terutama disebabkan adanya blood testis barrier. Namun, infeksi dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu: endogen (MAGI) dan eksogen (PMS dan iatrogenik). MAGI adalah Male Accessory Glands Infection yaitu infeksi pada kelenjar asesoris. PMS adalah penyakit menular seksual. Iatrogenik adalah infeksi yang disebabkan tindakan medic seperti pemasangan kateter.

Pada laki-laki, kondisi infertilitas sering dikaitkan dengan MAGI. Keterkaitan ini, menurut WHO, tetap harus dibuktikan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tentu saja analisis sperma. Secara prinsip, adanya infeksi akan menyebabkan meningkatnya sel darah putih. Sel darah putih, sebagian besar makrofag, akan menghasilkan sitokain inflamasi sebagai respon adanya antigen asing, pathogen (infeksi), dan juga bila terjadi radang kronik. Infeksi bisa dipicu pathogen yang berasal dari traktus urinarius atau penularan secara seksual (sexual transmitted disease).

Kalau kumannya apa saja, Dok?

Pathogen yang berasal dari traktus urinarius yang paling umum ditemukan menginvasi kelenjar asesoris adalah Escherichia coli, Proteus species, Klebsiella dan Streptococcus group D. kondisi infeksi akut dari bakteri ini dapat menyebabkan gangguan pada sperma, diantaranya motilitas dan morfologi sperma, kapasitas fertilitas, dan petanda biokimia dari seminal plasma.

Pathogen lainnya yang cukup penting adalah Chlamydia trachomatis, mycoplasmata, staphylococci dan enterococci. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa adanya E. coli, mycoplasmata dan Chlamydia trachomatis mengganggu reaksi akrosom dari sperma.

Secara imunologis, keberadaan infeksi dan inflamasi ini menyebabkan meningkatnya sitokain interleukin-8 (IL-8) oleh makrofag. IL-8 disebut memiliki dampak negative terhadap kapasitas fertilitas laki-laki dan meningkatnya konsentrasi IL-8 pada seminal plasma merupakan petanda sensitive adanya infeksi genital yang tersembunyi (silent genital infection).

Figure 1 Patomekanisme imunologi MAGI dan infertilitas [ sumber: Schill-Andrology for Clinician hal: 324]

Figure 1 Patomekanisme imunologi MAGI dan infertilitas [ sumber: Schill-Andrology for Clinician hal: 324]

Diawali dari keluarnya IL-1 yang merupakan reaksi inflamasi oleh kerusakan jaringan. IL-1 inilah yang menyebabkan banyak reaksi berantai. Diantaranya sekresi PMN netrofil, IL-8 dan ROS, makrofag (yang juga salah satu secretor terbesar untuk IL-8), IL-6 dan HGF (Hepatocyte Growth Factor). IL-6 akan berinteraksi dengan Limfosit-B memproduksi antibodi. Antibody inilah yang akan berpengaruh pada fungsi sperma.

Organ reproduksi laki-laki kan banyak Dok. Semuanya infeksi atau bagaimana, Dok?

Continue reading

DIRECT FRAGMENTATION DNA TEST

Wah, dari judulnya saja cukup membingungkan. Apa itu direct fragmentation DNA test?

Saat ini, paparan toksin di lingkungan bumi semakin tinggi. Paparan polusi bahan kimia di udara, air, tanah kian tinggi. Penggunaan pestisida dan pupuk non-organik meskipun berusaha dibatasi tapi masih tetap meresahkan. Belum lagi paparan makanan fast food dan rokok yang memiliki imbas pada kesehatan manusia. Semua faktor di atas diduga memiliki peran dalam proses kerusakan DNA. Tapi bagaimana bisa?

Figure 1 Mekanisme terjadinya kerusakan DNA pada sperma [ sumber: http://www.scielo.br/img/revistas/ibju/v33n5/a02f02.gif ]

Figure 1 Mekanisme terjadinya kerusakan DNA pada sperma
[ sumber: http://www.scielo.br/img/revistas/ibju/v33n5/a02f02.gif ]

Paparan toksin yang sering tidak kita sadari ini ternyata memicu ROS (Reactive Oxygen Species). ROS inilah yang menyebabkan terjadinya fragmentasi pada DNA kita. Pada bidang reproduksi, kerusakan DNA biasanya terjadi pada sperma. DNA sperma memegang peranan penting dalam menjalankan fungsi regenerasi. Kerusakan DNA sperma selain disebabkan faktor lingkungan juga bisa disebabkan faktor lain seperti trauma dan suhu testis yang ekstrim (panas maupun dingin).

Continue reading

Spinal Stenosis

“Dok, betis saya nyeri ketika berjalan dan saya yang biasanya jalan jauh tidak pernah bermasalah sekarang kok jadi tidak dapat berjalan jauh. Jalan agak lama sedikit, sudah nyeri. Kadang terasa nyeri di punggung setelah mengangkat barang dari lantai. Kenapa ya Dok?”

Nyeri betis ketika berjalan dapat disebabkan aliran darah yang terganggu ke tubuh bagian bawah. Namun, sedikit yang tahu bahwa nyeri pada betis ini juga dapat disebabkan adanya penyempitan kanal spinal yang menyebabkan kompresi saraf tulang belakang pada tulang belakang lumbal. Kondisi ini disebut spinal stenosis. Penderita spinal stenosis kadang memiliki keluhan nyeri betis setelah berjalan beberapa saat, dan mereda saat istirahat (duduk). Bila tidak ditangani dengan tepat, jarak tempuh berjalan ini kian lama kian pendek.

Apa sih, spinal stenosis itu, Dok?

Spinal stenosis adalah proses penyempitan kanal spinal yang berupa terowongan berisi saraf. Pada umumnya disebabkan proses degeneratif (penuaan) dari tulang belakang kita. Seiring dengan bertambahnya usia, diskus (bantalan) tulang belakang menipis dan melebar. Diskus yang melebar ini terkadang masuk ke kanal dan memberikan tekanan pada jaringan saraf yang melalui kanal dari pusat (otak) sampai ke tulang duduk kita. Diskus yang menipis juga menyebabkan sendi faset membesar dan ligament tulang belakang longgar hingga akhirnya menyebabkan kanal spinal semakin sempit.

Spinal stenosis dapat terjadi di tulang belakang servikal (leher) dan lumbal (punggung bawah). Tetapi pada umumnya terjadi pada bagian lumbal.

Penyebabnya apa ya, Dok?

Penyebab spinal stenosis yang paling sering adalah diskus yang melebar dan membuat kanal spinal menyempit. Selain itu, penyempitan kanal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: pertumbuhan tulang karena pengapuran, tumor, dan infeksi.

Figure 1 Spinal stenosis disebabkan penyempitan kanal spinal  [ sumber: http://www.mayoclinic.org/condition/seo/multimedia/spinal-stenosis/IMG-20006360 ]

Figure 1 Spinal stenosis disebabkan penyempitan kanal spinal
[ sumber: http://www.mayoclinic.org/condition/seo/multimedia/spinal-stenosis/IMG-20006360 ]

Gejalanya spinal stenosis ini apa ya Dok?

Kadang spinal stenosis bisa tanpa gejala sama sekali. Pada umumnya, penderita mengeluhkan nyeri pada betis, terutama setelah berjalan jauh, dan reda dengan istirahat, yaitu duduk, atau membungkukkan badan ke depan. Seiring dengan proses spinal stenosis, jarak tempuh semakin pendek. Pada kondisi spinal stenosis yang berat, keluhan nyeri dapat muncul bahkan saat istirahat, kadang menimbulkan nyeri, kesemutan, dan kelamahan otot. Apabila saraf yan tertekan adalah saraf yang bertugas mengontrol buang air, maka akan muncul gangguan fungsi buang air kecil dan besar. Gangguan ini disebut cauda equine syndrome. Kondisi ini membutuhkan operasi secepatnya.

Continue reading