“Dok, apa benar solusinya hanya suntik hormon, Dok?” Tanya Pak Bobo sesaat setelah saya menjelaskan tentang kadar testosteron beliau yang rendah. Hemm… sebenarnya, ada tidak ya terapi alternatif bagi mereka yang mengalami hipognadisme seperti Pak Bobo?
Secara singkat, hipogonadisme adalah sebuah kondisi dimana kadar testosteron dalam darah berada pada level yang rendah. Hipogonadisme idiopatik yang sangat terkait dengan usia ini terjadi pada hampir 40% laki-laki di atas 45 tahun, dan kini menjadi epidemik kesehatan. Hipogonadisme memiliki gejala yang tidak spesifik meliputi turunnya libido, lelah, konsentrasi menurun, disfungsi ereksi, dan depresi. Lebih jauh lagi, kondisi hipogonadisme ini dapat berimbas negatif pada fungsi tubuh lain yaitu penyakit kardiovaskuler (jantung, pembuluh darah), dislipidemia, diabetes, sindrom metabolik, dan osteoporosis (Ramasamy, 2014).
Penyebab rendahnya testosterone ini dapat disebabkan kelainan pada kondisi testis (kita sebut hipogonadisme primer), dan kelainan pada otak-hipotalamus (kita sebut hipogonadisme sekunder atau hypogonadotrophic-hypogonadism).
Prinsipnya, begitu hormon testosteron diketahui dalam kadar rendah, terapi sulih hormon akan segera disarankan. Terapi ini disebut Testosterone Replacement Therapy (TRT), dan dapat diberikan dalam bentuk krim, gel, patch, dan suntikan. Pemberian TRT ini harus dilakukan dan diawasi oleh dokter yang kompeten. Hal ini dikarenakan ada efek samping pemberian hormon testosteron diantaranya gangguan produksi sperma, ginekomastia (pembesaran kelenjar payudara pada laki-laki), dan polisitemia (produksi sel darah merah yang berlebihan). Tentu efek samping ini dapat dikontrol dan pada beberapa kasus, efek samping ini bisa diterima (worth it!) bila dibandingkan dengan kondisi kesehatan yang diakibatkan dari rendahnya hormon testosteron.
Terkait tentang adanya efek samping yang ditimbulkan dari TRT, pada kasus dimana target terapi tidak hanya hormon testosteron, tetapi juga kemampuan fertilitas (produksi testosteron meningkat dan produksi sperma juga meningkat) maka beberapa dokter (dalam pembahasan ini, Spesialis Andrologi) menggunakan pilihan terapi yang berbeda, diantaranya yaitu clomiphene citrate dan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Kedua pilihan terapi ini dapat meningkatkan sinyal bagi testis untuk memproduksi hormon testosteron yang pada akhirnya testosteron juga akan meningkatkan produksi sperma (tentu hal ini berlaku bila testis normal, atau tidak mengalami kerusakan).
Penjelasan sederhana skema di atas adalah pada laki-laki sehat, otak, dalam hal ini hipotalamus akan mengeluarkan sebuah hormon yaitu GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone), yang ‘memerintahkan’ pituitary untuk menghasilkan hormone gonadotropin yaitu LH (Luteneizing Hormone) dan FSH (Follicle Stimulating Hormone). Dalam artikel ini kita fokus pada LH yang bekerja ‘memerintahkan’ testis untuk memproduksi hormon testosteron. Setelah testosteron diproduksi, maka hormon ini akan mengalami beberapa proses yang berbeda. Sebagian menjadi testosteron aktif, sebagian berikatan dengan protein, sebagian diubah menjadi estrogen. Laki-laki memang memiliki estrogen dalam jumlah sedikit. Estrogen ini memiliki tugas negative feedback, akan mengirimkan sinyal ke otak untuk menghentikan produksi LH dan akhirnya produksi LH turun. Proses yang sesungguhnya terjadi memang jauh lebih rumit, tetapi saya mencoba menyederhanakan uraian proses agar fokus untuk memahami cara kerja clomiphene citrate.
Nah, clomiphene citrate ini bertugas menempati reseptor dari estrogen. Jadi bayangkan estrogen sebuah anak kunci, dan untuk bertugas di otak, perlu sebuah lubang kunci (reseptor). Clomiphene citrate bentuk dan strukturnya yang mirip dengan estrogen dapat masuk ke lubang kunci (reseptor) estrogen, tetapi tidak bermakna apa-apa. Maka, sinyal estrogen yang harusnya menghentikan produksi LH menjadi tidak bermakna, tidak bekerja, dan pada akhirnya LH akan terus diproduksi, dan testis akan terus ‘diperintahkan’ memproduksi testosteron.
Bagaimana dengan HCG? HCG memiliki fungsi yang sama dengan LH, maka pemberian hormon HCG akan meningkatkan sinyal perintah ke testis untuk menghasilkan testosteron. Maka, baik clomiphene citrate dan HCG memberikan efek yang sama, peningkatan produksi testosteron dan sperma pada testis.
Hal yang berbeda terjadi bila kita memberi terapi testosteron. Otak menangkap sinyal bahwa testosterone sudah banyak dalam tubuh kita (melalui mekanisme negative feedback yang telah kita bahas di atas), yang pada akhirnya, dalam pemberian jangka panjang, akan menurunkan produksi LH, produksi testosteron, dan akhirnya produksi sperma.
Pemberian clomiphene citrate belum terlalu populer karena memang memberikan respon yang lebih lama, secara resmi merupakan obat bagi perempuan sebagai terapi infertilitas (pada laki-laki merupakan obat off-label) dan keterbatasannya pada kondisi kelainan primer testis. Tetapi pemberian obat ini dapat dijadikan alternatif bila kondisi pasien sesuai, karena sediaan yang lebih mudah diberikan (tablet), dan cenderung tidak mengganggu hipotalamus-pituitary-testicular axis. HCG sebenarnya lebih dikenal sebagai alternatif terapi pada hipogonadisme, tetapi sediaan berupa injeksi dan faktor harga juga menjadi keterbatasan yang cukup membuat perbedaan.
Sebenarnya, yang paling penting bukanlah membandingkan antara obat-obat yang telah kita bicarakan, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang harus diperhatikan adalah obat-obat ini seharusnya diberikan dan diawasi oleh dokter yang memiliki kompetensi yang cukup dalam bidang endokrinologi (spesialis andrologi salah satunya), sehingga pemberian terapinya dapat dipertanggungjawabkan.
BAHAN BACA
Ramasamy R, Scovell JM, Kovac JR, et al: Testosterone Supplementation Versus Clomiphene Citrate for Hypogonadism: An Age Matched Comparison of Satisfaction and Efficacy. THE JOURNAL OF UROLOGY 2014; Vol. 192, 875-879
Clomiphene Citrate (Clomid) – A Testosterone Therapy Alternative for Men with Low Testosterone Levels. http://shiramillermd.com/
Thanks info-nya Dok
Bagaimana untuk mencegah agar tidak terjadi gejala seperti itu Dok?
Thanks
Pada laki-laki, hormon testosteron memang akan menurun secara alamiah setelah usia 40 tahun.. Kondisi ini disebut late onset hypogonadism..
Tetapi kondisi ini akan dipercepat munculnya bila laki-laki tidak mampu menjaga vitalitas tubuh.. Karena itu sangat disarankan laki-laki tetap aktif berolah raga dan menjaga asupan makanan agar kondisi di atas tidak terjadi secara dini..
Selamat Pagi Dok,semoga tetap sehat dan sukses ..maaf Dok,membaca artikelmu ttg Testosteron sy jd ingin tanya,mohon kiranya dokter yg mulia memberi penjelasan:
1.Ada kasus keluarga kami,umur 10th “burung”nya kecil nyaris tak terlihat,oleh dr.andrologi setempat di terapy suntik hCG,dan kini setelah -+4X suntik ada perubahan pembesaran dan efeknya kelihatan mudah “bangun” dlm sikon apapun,pertanyaanya:adakah efek sampingnya kelak?
2.apa efek samping suntik Hormon Sustanon 250Mg bagi lelaki umur diatas 48th krn kasus agak sulit bangun ketika sama istrinya?namun agak sedikit lebih cepat bangun ketika kpd wanita lain yg disuka?
3.Berapa lamakah fungsi Sustanon 250Mg ketika setelah disuntikan ke tubuh,apakah bersifat hanya menambah hormon testosteron sementara atau pemanen?
4.Suntik hormon apakah yg dpt merangsang agar produk Testosteron terus aktif dan bertambah?
Maaf jk terlalu banyak item pertanyaan,kiranya Dokter lbh paham dan dpt membagi amal ilmu yg sangat berguna bagi kami2 yg masih bodoh..
salam hormat: herp
Selamat sore Heru..
Wah saya senang sekali ada yg mau mencari tahu tentang bidang andrologi..
Saya coba jawab ya..
1. Pemberian hCG pada kasus mikropenis masih rasional.. bergantung dosis juga.. kalau boleh tahu siapakah spesialis andrologi yg menangani? Karena ini penanganan yg tepat menurut saya.. dan responnya sepertinya baik.. seharusnya tidak ada efek samping.. tapi bisa diobservasi sampai puber.. apakah ada jadwal kontrol kembali ke spesialis andrologi?
2. Pemberian sustanon harus dengan indikasi yg jelas.. yaitu adanya gejala klinis dan lab.. jd kalau hanya krn ada keluhan seksual saja sebaiknya harus digali lebih dalam agar pemberian sustanon tepat indikasi..
3. Semua pemberian hormon dari luar tubuh tidak ada yg permanen.. sifatnya sementara.. khusus sustanon hanya bertahan di dalam darah selama 3-4 minggu..
4. Suntik hormon memiliki beberapa pilihan.. sebaiknya konsultasi dengan spesialis andrologi agar pemberian hormon bs tepat baik pilihan hormon maupun indikasinya.. karena pilihan hormon sendiri sangat bergantung dengan profil lab secara keseluruhan..
Semoga menjawab yaa..
Kalo didaerah kalimantan dimana ya tempat suntik hormon testosteron?atau tempat konsultasi langsung?
Halo Eva..
Untuk Kalimantan bisa berkonsultasi dengan dr. Ali Fuchih Siauw SpAnd..
Beliau senior saya dan praktik di Pontianak..
Semoga menjawab..
Malam dok,saya effendy,saya in gin bertanya mengenai penggunaan sustanon 250 bagi penderita diabetes,apakah ada efek samping yg berbahaya?dan apakah Akan meningkatkan kadar gula yg berlebihan?
Pemberian sustanon tidak memberikan efek yang merugikan pada penderita diabetes.. Jadi aman..
Mohon infonya dok untuk biaya suntik Hormon testosteron berapa ya? mksh sblmya dok.
Injeksi testosteron ada beberapa jenis..
Pemilihan jenis hormon sangat bergantung dengan kondisi penderita..
Untuk satu jenis sekitar 300rb satu kali injeksi..
Ada yg lebih baik, secara jenis maupun kualitas bisa sampai 2.5 jt..
Siang dok, saya albertus umur 35tahun sampai saat ini saya masih kekurangan testosterone. Pertumbuhan testis dan penis saya belum normal, bulu di ketiak dan di alat kelamin pun belum tumbuh. Dulu saya sempat berobat ke beberapa dokter ada yg memberikan obat ada juga yg memberikan suntikan hormon. sekali suntik 350ribuan setelah 3x suntik saya disuruh tes darah namun testosterone saya hanya naik sedikit sekali dok. Lalu saya coba berobat ke dokter urology. Saya diminta cek kromosom dan tes darah testosterine lh dan fsh. Semua tes saya sdh lakukan. Dokter urologi bilang kromosom saya normal tapi testosterone LH dan FSH saya rendah sekali. Dia pun berkata susah untuk disembuhkan. Tapi dia memberikan resep suntik hormon seharga 660ribu. Bagaimana menurut dokter? Apakah saya bisa disembuhkan dan sebaiknya saya berobat kemana? Terima kasih dok.
Halo Albertus..
Membaca riwayat pemeriksaan yg disampaikan.. kemungkinan ada masalah dengan sistem hormon..
Terapinya memang dengan sulih hormon dari luar tubuh..
Tetapi semua bergantung tujuan terapi..
Sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis Andrologi untuk mendapatkan penjelasan yg lebih lengkap terkait dengan kondisi dan rencana terapi..
Semoga menjawab..
maaf dok saya selamet.. saya udah ber umur 21 tp belum ada tanda kematangan sexsual saya
volume penis jg g tumbuh normal. pertumbuhsn rambut kumis, ketiak , jg di daerah kemaluan blum kelihatan..
minta tolong dok kasih saran nya dok supaya bermanfaat
Slamet..
Banyak sekali kondisi yg bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang seksual..
Slamet sebaiknya konsultasi dengan dokter spesialis andrologi untuk menegakkan diagnosis dan merencanakan terapi..
untuk wilayah bogor di mana yah dok yang sepesialis andeologi
Bogor rasanya banyak sekali androlog yg juga praktik di Jakarta..
Coba browsing dulu yaa..
Dear Dokter,
Saya mau tanya apakah hypogonadisme bisa berakibat pada tulang dan persendian seperti pembengkokan tulang belakang misalnya gitu dok?
Trims
Yatna..
Hipogonadisme memiliki efek pada kepadatan tulang..
Tetapi prosesnya tidak sederhana..
Bila ditanyakan apakah bisa membuat tulang belakang bengkok tentu harus melalui pemeriksaan yg cermat..
Karena tulang belakang dipengaruhi banyak hal, diantaranya postur, gizi, berat badan, aktifitas, dan tentu terkait hormon..
Apabila problem utama ada di persendian dan tulang belakang mungkin lebih tepat berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah ortopedi..
Semoga menjawab..
dok kalo cowok feminine apa bisa macho dengan suntik testosteron?? mohon infonya dok. saya tidak PD dengan kondisi saya
Hai Bahrul..
Cowok feminin itu terkait dengan karakter..
Jadi biasanya bukan terkait dengan hormon..
Injeksi testosteron harus ada dasar kurangnya hormon testosteron di tubuh kita..
Kalau tidak ada kekurangan hormon buat apa diinjeksi hormon?
Semoga menjawab yaa..
dok, saya ada pertanyaan,,
1. bagaimanakah kita bisa mengetahui kadar testosteron di tubuh kita kurang atau lebih? apakah ada pemeriksaan khusus ke dokter? atau bisa dari cek darah saja?
2. umur saya 34 tahun, saya bisa ereksi , tapi tidak bisa ejakulasi, dan sampai sekarang belum prnah merasakan ejakulasi. apa ada obatnya? karena saya ingin sekali memiliki anak. apa ada kaitannya dengan testosteron?
mohon di jawab. terima kasih sebelumnya dok..
Halo Revan..
Untuk mengetahui kadar testosteron darah dengan pemeriksaan lab..
Tentu dengan pengantar dokter agar tepat dan tidak berlebihan..
Maka sebaiknya Revan diperiksa dl oleh dokter spesialis Andrologi untuk memastikan apakah Revan benar-benar memerlukan pemeriksaan testosteron..
Tentang pertanyaan kedua terkait dengan problem seksual..
Tidak ejakulasi bisa berkaitan dengan problem lain seperti diabetes..
Bisa jg merupakan problem tersendiri..
Perlu diperiksa jg terkait dengan kondisi fisik organ reproduksi..
Sebaiknya Revan konsultasi dengan dokter spesialis Andrologi..
Kemungkinan tidak terksit dengan hormon testosteron..
Semoga menjawab .
Umur 65 amankah jka di suntik tambah Testosteron ?, apa yg sebaiknya dilakukan ?, brkonsultasi dgn Dr Andrologi ?, terima ksih atas jawabannya Dok.
Halo Pak Djohan..
Terapi sulih testosteron tidak bergantung usia..
Rentang usia pasien saya sangat lebar, dari usia belasan tahun sampai diatas 60 tahun..
Semua bergantung tanda dan gejala yang muncul..
Betul, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis andrologi, nanti akan muncul rekomendasi pemeriksaan..
Bila memang sesuai indikasi, maka bisa diberikan terapi testosteron..
Semua demi keamanan dan kenyamanan pasien..
Semoga menjawab..
Dok, mau tanya, apa bisa terapi hormon diperuntukkan kepada wanita yang tomboy agar menjadi lebih feminim…
Disisi lain lingkungan sudah berupaya mendukung untuk si wanita lebih feminim dok?
Hai Rama..
Waduh, terapi hormon tidak untuk masalah tomboy atau melambai..
Tomboy itu adalah sikap.. Sementara hormon lebih ke arah fisik..
Memang ada efek dari fisik (hormon) ke sikap tetapi sikap lebih ditentukan dari lingkungan (nurture)..
Dari sudut pandang medis,
Tomboy tidak menjadi masalah selama dia memahami peran dan fungsi sebagai perempuan.. Edukasi seksual, dan peran keperempuanan bisa diterima dan dipahami..
Contoh: tomboy tetapi menyadari dia perempuan, mencintai laki-laki, ingin menikah dan memiliki anak dan membesarkan anak..
Bagaimanapun ini bukan bidang saya di Andrologi..
Mungkin Rama perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran jiwa..
Bukan karena sakit jiwa ya..
Tetapi lebih ke arah meminta opini profesional terkait dengan tomboy tadi, apakah ada pengaruh bagi peran dan fungsinya sebagai perempuan..
Semoga menjawab..
selamat siang dok. saya ingin bertanya.
saya laki-laki umur 20 tahun, pada umur saya ini masih belum menunjukkan tanda-tanda kematangan seksual sekunder. pada ketiak dan area kemaluan masih belum tumbuh rambut (baru tumbuh kecil-kecil dan sangat sedikit), ukuran penis dan testis saya dibawah ukuran normal, selain itu saya juga menunjukkan pertumbuhan kelamin sekunder wanita seperti suara saya ‘cempreng’, kelenjar payudara mengalami pembesaran, kumis dan jenggot belum tumbuh (padahal gen dari kedua orang tua kumis dan jenggot lebat), pertumbuhan tulang juga tidak maksimal. namun diluar itu semua aktivitas ereksi masih normal, saya pun masih bisa ejakulasi dan orientasi seksual saya juga masih normal (tidak kemayu/feminim). apakah hal tersebut bisa disebut hipogonad? mengingat saya adalah mantan perokok aktif, pernah mengalami obesitas dan kurang berolahraga. saya tinggal di sekitar yogya, mungkin dokter bisa memberi saran klinik atau tempat praktek yang bisa memfasilitasi konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut? terimakasih
Hai Arwid..
Terima kasih sudah mampir ke blog saya..
Membaca beberapa tanda dan gejala yang Arwid alami ada kemungkinan terjadi hipogonadisme..
Ada beberapa penyebab hipogonadisme dan ada juga yang dibatasi waktu..
Artinya harus segera ditangani untuk pemeliharaan kualitas sperma..
Di Jogja, Arwid bisa konsultasi dengan dr. Dicky M. Rizal SpAnd..
Bisa browsing untuk tahu lokasi praktik beliau..
Sampaikan salam dari saya..
Tetapi ada saran saya yg menurut saya lebih tepat..
Saran saya sebaiknya Arwid memeriksakan diri ke poli Andrologi di RSUD dr. Soetomo Surabaya..
Karena sepertinya penanganannya perlu pemeriksaan yg cukup kompleks..
Pilihan manapun baik..
Semoga menjawab..
Maaf dok, saya rizki, umur 23 tahun, sampai saat ini jakun saya tidak nampak dan dada saya membesar seperti wanita, dan saya sedikit melambai, saya risih dan malu akan kondisi tubuh dan prilaku saya ini, apakah bisa diatasi dengan suntik hormon? Dan brp biayany? Terimakasih dok
Hai Rizki..
Saya rasa perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terkait dengan fungsi hormonal dan reproduksi dari Rizki..
Apabila memang ditemukan gangguan maka terapinya adalah mengatasi gangguan tersebut..
Bisa jadi perlu terapi sulih hormon..
Tetapi tidak selalu yaa..
Terapi hormon memiliki syarat yg sangat ketat..
Saran saya mungkin Rizki berkonsultasi dulu dengan dokter andrologi terdekat..
Semoga menjawab..
Hallo Dok,
Saya 46 tahun. mengalami keluhan, apabila ejakulasi tidak merasakan sensasi yg seharusnya. Atau bisa dibilang sensasi ejakulasinya hilang Dok, walaupun sperma tetap keluar. Dan sperma yg keluar tidak banyak. Adakah obat yang bisa membantu saya?
Terima kasih Dok!
Halo Irfan..
Mendengar keluhan Irfan sepertinya Irfan mengalami gangguan orgasme..
Saran saya konsultasi dengan dokter spesialis Andrologi untuk penanganan dan obat yang tepat..
Terutama untuk mencari penyebab yang menjadi akar permasalahan..
Semoga menjawab..
Selamat sore Dok,
Dokter yang terhormat, saya mau bertanya, apakah bisa saya melakukan terapi suntik hormon testosteron untuk membuat suara saya menjadi lebih dalam?
Saya menyaksikan beberapa video di Youtube mengenai perubahan suara seseorang menjadi lebih dalam karena terapi hormon testosteron.
Dan untuk terapi semacam ini dibutuhkan waktu berapa lama dan berapa total biaya yang dibutuhkan?
Dan terakhir, di daerah Jakarta timur, apakah ada rekomendasi dokter yang bisa saya kunjungi untuk terapi di atas?
Terima kasih sebelumnya dokter.
Dimas
Selamat siang Dimas..
Di Indonesia, pemberian terapi testosteron dibatasi untuk terapi..
Artinya harus ada tanda dan gejala kekurangan hormon yang ditegaskan oleh laboratorium, baru boleh terapi..
Untuk suara, ini belum ada bukti ilmiahnya, sehingga menurut saya tidak boleh dilakukan..
Karena tidak atau belum diketahui efek samping dan komplikasinya..
Saya rasa perlu dipertimbangkan lebih jauh apakah kebutuhan bersuara lebih dalam sebanding dengan risiko yang mungkin didapat?
Semoga menjawab.
Dok..
Saya mau tanya.klo biaya suntik hormon berapa ya buat anak saya umurnya 6thn penis nya kecil bngt.jd pengen di terapi.klo di karawang ke dokter apa?klo ke dokter umum bisa ga?
Halo Bu Juriah..
Jangan terburu-buru suntik hormon ya Bu..
Sebaiknya periksa dulu dengan dokter spesialis Andrologi..
Ibu bisa browsing karena cukup banyak dokter androlog yang praktik di Jakarta dan sekitarnya..
Yg harus dilakukan,
Memastikan penis anak Ibu masuk dalam kelompok penis mikro atau penis kecil..
Bila iya, maka perlu dicari profil hormonnya..
Dan pemeriksaan alat kelamin putra Ibu jg sangat penting..
Bila memang memenuhi syarat terapi hormon, baru Ibu bisa menjalani terapi hormon..
Coba Ibu browsing dr. Tiara SpAnd
Semoga menjawab..
Dok maaf minta info suntik testoteron di bekasi dimana yah? mao ratain jenggot dan kumis yg pertumbuhan kanan dan kiri tidak sama atau rata, mungkin ada saran dan solusi terimakasih tolong dok
Bekasi saya kurang tahu..
Tapi Jakarta banyak dokter spesialis Andrologi..
Mengenai pertumbuhan jenggot dan kumis yg tidak rata saya rasa tidak berkaitan dengan hormon..
Tapi sila dicek dan diperiksa secara langsung oleh dokter spesialis Andrologi..
Semoga menjawab..
kalau di daerah surabaya dmn ya dok?? mohon infonya
Surabaya bisa ke poli Andrologi di RSU dr. Soetomo..
Dselamat pagi dokter, nama sy yusuf usia 51 th, sy pernah dabetes tp sdh ikut program pengobatan stem cell, dan kini gula sy sdh dikisaran normal antara 80 – 140. Tp yg sy rasakan libido sy msh terbilang sangat rendah, apakah bisa dengan suntik testosteron? Mhn jwbn
Selamat pagi Pak Yusuf..
Penurunan hormon testosteron sebenarnya bersifat normal..
Tetapi penurunan ini bisa melaju lebih cepat bila ada kondisi tertentu, salah satunya diabetes..
Setwlah diabetes tertangani.. Bapak perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis Andrologi mengenai kemungkinan penyebab lain libido rendah..
Bila memang terkait dengan hormon, maka perlu diberikan injeksi hormon dari luar..
Begitu Bapak..
Semoga menjawab..
Dok mau tanya,sodara saya kedua testisnya di angkat karena terkena metastasis kanker,suntik hormon testosteron apakah bisa untuk menggantikan sebagian fungsi testis?makasih dok
Halo Dira..
Sangat bisa dan mungkin sangat dibutuhkan pemberian hormon..
Karena untuk laki-laki, hormon testosteron memiliki banyak sekali fungsi..
Tetapi memang harus dicek dulu berapa kadar testosteronnya..
Saran saya segera temui dokter spesialis andrologi untuk konsultasi lebih lanjut..
Dok, mohon pencerahan.
Saya berusia 28 tahun dan ada kecenderungan homoseksual. Sedari kecil sudah dapat mimpi-mimpi menjurus kesukaan pada pria. Tapi kadang juga mimpi basah dengan wanita. Saya simpulkan saya biseksual tapi lebih condong ketertarikan pada pria. Tapi yang jadi dilema adalah saya sadar bahwa itu salah tapi otak dan hasrat saya mendorongnya. Saya rasa memang ada masalah dengan hormon saya ditambah dengan ciri penis kecil, minim pertumbuhan bulu, suara tak ngebas, bahkan payudara besar sebelah (ketika saya tanyakan ke dokter umum, waktu itu saya berobat karena demam, dengan lugas ia langsung mengatakan ada ketidakseimbangan hormon pada saya yakni lebih banyak hormon wanita dan saya disarankan periksa ke spesialis). Jelas saya risi dan tak merasa nyaman bahkan tidak percaya diri sebagai lelaki, Dok. Pada kondisi ini bisakah saya melakukan suntik testosteron agar kecenderungan seksual dan ciri fisik saya menjadi wajar, Dok? Mahalkah biayanya? Di manakah saya bisa berobat/konsultasi di Medan?
Terima kasih.
Halo Putra..
Di Medan ada dokter spesialis andrologi..
Coba Putra browsing..
Saran saya, periksakan diri dulu..
Agar tidak dikuasai oleh asumsi..
Ada kemungkinan gangguan hormon tp mungkin jg tidak..
Semoga menjawab..
Ada rekomendasi Medan nya/ dokternya siapa, dok?
Selamat malam dok,
saya sudah menikah 2 tahun, tapi suami saya ternyata testosteronnya rendah.Saya ingin sekali punya keturunan dok. yang saya mau tanyakan
1. apakah harus suntik hormon agar bisa meningkatkan testosteronnya dok?
2. apakah harus selalu di RS jika ingin suntik?
3. apa perbedaan dokter Urologi dan Andrologi dalam menangani kasus seperti suami saya ini dok?lebih baik kemana, karena saya sudah terlajur ke urologi
4. apakah sperma akan berkurang kualitasnya, dan menurun kuantitasnya jika dilakukan suntik hormon?
terimakasih sebelumnya dok,.
Halo Lusiani..
Apakah sudah periksa lab dan testosteronnya memang rendah?
Apabila iya dan itu terkait dengan kondisi infertilitasnya maka perlu dilakukan pemeriksaan yg lebih lengkap terkait penyebabnya..
Mengenai hormon.. apabila memang rendah.. itu bisa menjadi indikasi pemberian hormon testosteron..
Ini bisa meningkatkan kadar hormon testosteron dan harus dilakukan di bawah monitoring dokter..
Jadi memang harus di RS..
Urologi dan andrologi memang menangani organ yang sama.. tetapi untuk penanganan hormon dan infertilitas mungkin lebih tepat ke androlog..
Tetapi urolog juga bisa menangani..
Pemberian hormon yg tidak tepat dapat justru menurunkan jumlah sperma..
Karena itu pemberian hormon yg terkait dengan infertilitas tidak sesederhana apabila terkiat dengan fungsi seksual..
Semoga menjawab..
Selamat malam dok,
saya sudah menikah 2 tahun, tapi suami saya ternyata testosteronnya rendah.Saya ingin sekali punya keturunan dok. yang saya mau tanyakan
1. apakah harus suntik hormon agar bisa meningkatkan testosteronnya dok?
2. apakah harus selalu di RS jika ingin suntik?
3. apa perbedaan dokter Urologi dan Andrologi dalam menangani kasus seperti suami saya ini dok?lebih baik kemana, karena saya sudah terlajur ke urologi
4. apakah sperma akan berkurang kualitasnya, dan menurun kuantitasnya jika dilakukan suntik hormon?
terimakasih sebelumnya dok,.
Malam dok,,saya erick..
Tiga tahun lalu sy pernah suntik sustanon,. Dab sekarang sy menderita ginekomastia sudah hampir 2 tahun. Apakah itu tandanya hormon tersosteron sy berkurang? Atau malah berhenti berproduksi.
Terimakasih
Halo Erick..
Tiga tahun lalu suntik sustanon atas indikasi apa ya?
Kalau memang ada masalah hormon maka kemungkinan ginekomastia berasal dari gangguan ini..
Apakah Erick sudah memeriksakan diri ke dokter?
Perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang dengan cermat agar dapat diketahui penyebab kondisi ginekomastia..
Semoga menjawab..
Halo Dok, mau tanya, untuk daerah Kota Malang, yang recomendasi untuk priksa hormon atau konsultasi tentang hormon tertosteron dimana ya Dok?
Terima kasih atas informasinya.
Bisa konsultasi dengan saya di RSU Hermina Malang..
Semoga bisa membantu..
Oh praktek di Malang Dok. Pas kalau gitu, saya Sudah check jadwalnya Dokter tadi.
Tanya lagi Dok, kesuburan sperma dan besar kecil nya penis apa bisa diperbaiki dengan Cara terapi hormon Dok, Makasih Dok.
Kalau ada waktu luang saya pengen konsultasi langsung ke RSU Hermina.
Kesuburan dan ukuran penis adalah dua hal yg berbeda kalau terkait dengan hormon..
Jadi harus diperiksa dl ya..
Saya tunggu kl ada waktu untuk konsultasi..
Dokter, saya pria usia 33 tahun.. masalah saya adalah testosteron rendah dan gejala yang menyertainya, sebelumnya saya sudah tes darah dan hasiknya LH, FSH dan prolatik dalam batas normal, tetapi testosteron rendah yaitu kisaran 240 saya sudah pernah melakukan scan kelenjar hipofisis dan hasilnya normal.. yang saya ingin tanyakan.. dari tes darah tersebut apakah bisa diambil kesimpulan bahwa ada kerusakan pada testis saya? Atokah saya harus melakukan usg untuk testis saya? Kemudian apakah terapi HCG bisa menyembukan secara permanen atau terapi harus dilakukan secara berkelanjutan?
Terima kasih sebelumnya
Halo Iwan..
Mengenai keluhan ini, Iwan sudah melakukan beberapa prosedur yg tepat.
Mengenai kemungkinan penyebab, harus dilakukan pemeriksaan fisik dan mungkin bisa dibantu USG..
Tp lbh penting fisik agar pemeriksaan tidak sia-sia.
Pemeriksaan yg sudah dilakukan sptnya menunjukkan sesuatu yg kurang sesuai..
Krn itu saya cenderung Iwan memerlukan pemeriksaan lebih detil pada testis..
Semoga menjawab..
Sore dok saya umur 27 tahun..saya merasa penis saya dibawah normal dan kadang ereksi kadang tidak ..kadang juga ada keluhan hot flases dimana wajah tiba2 kepanasan dan kerungat bercucuran..perut juga semakin buncit..apa itu tanda2 kurang testosteron dok? Kaki saya juga bulunya jarang sekali..saya pernah riwayat operasi varikokel dimana sperma saya rendah hanya 8.5juta dan setelah operasi normal tp sekrng rendah lagi cuma 12 juta..saya blm menikah dan jadi cemas menikah…saya juga ada riwayat hipertiroid dok dan sekrng sedang pengobatan juga tp selama pengobatan jd jarang sekali ereksi dok..jd sebenernya masalah pastinya saya dimana ya dok? Apa hipogonadisme disebabkan karna tiroid saya yg tidak normal? Saya pernah coba minum clomid..jadi gampang sekali ereksi tp efeknya jd pusing bgt dok
Halo Wahyu..
Hipertiroid bisa memicu masalah seksual. Tapi diperlukan pemeriksaan yg teliti, terutama profil hormon.
Saya tidak bisa menyimpulkan apapun dari cerita Wahyu, tp memang ada masalah. Sebaiknya Wahyu konsultasi dengan Androlog yaa..
Selamat siang, Pak Dokter
Salam sejahtera untuk dokter, dan dari blog serta banyaknya orang yg konsultasi disini, semoga dokter dan keluarga selalu diberikan rezeki dan nikmat dunia akhirat oleh Allah Swt.
saya ingin menanyakan jika seseorang dari kecil sudah ada gejala testosterone rendah, dan baru menyadarinya padaq umur 25. untuk ukuran penis ereksinya saat ini 10-11 cm, bulu2 tumbuh dengan normal, hanya cepat lelah tak betenaga, sulit mempertahankan ereksi dan susah mendapatkan ereksi maksimal (walaupun pernah beberapa kali)
Apakah ada pengobatan yang permanen untuk meningkatkan kadar testosteronenya tanpa harus menjalani pengobatan rutin seumur hidupnya? atau memang pengobatan keadaan kadar testosteron rendah ini selalu bersifat temporary.
Mohon jawabannya dok.
Terima kasih
Dok tanya dong saya umur 22 thn bulu2 di ketiak kumis jenggot dll sudah mulai tampak tapi ukuran mr.p saya masih kecil apakah saya terkena hipogonadisme?? Soalnya perut saya juga semakin hari semakin buncit dan cepet banget berkeringat mohon jawabannya dok saya di daerah bandung apakah ada dokter spesialis andrologi di daerah sini?